Kamis, 13 November 2025

Outbond Siswa SMA Surya Buana Malang - Asah Ketangguhan dan Kepemimpinan di Coban Rondo

Malang, 13 November 2025 - Dalam rangka menumbuhkan semangat kebersamaan, kedisiplinan, serta jiwa kepemimpinan di kalangan siswa, SMA Surya Buana Malang menggelar kegiatan Outbound di Coban Rondo, Batu, pada [isi tanggal kegiatan]. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bu Ilmi Muhadiatil Izza, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Surya Buana Malang.

Outbound ini dirancang untuk melatih ketangguhan mental, kedisiplinan, serta kemampuan bekerja sama dalam tim. Berbagai kegiatan menarik disiapkan oleh panitia, di antaranya team building games, simulasi kepemimpinan, serta permainan paintball yang menjadi salah satu kegiatan favorit siswa. Dalam permainan tersebut, siswa dilatih untuk berpikir strategis, bekerja sama, dan menjaga sportivitas di tengah kompetisi.

Bu Ilmi menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rekreasi, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter siswa. “Melalui kegiatan outbound seperti ini, kami berharap siswa mampu belajar untuk tangguh menghadapi tantangan, disiplin dalam setiap tindakan, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dalam kerja tim,” ujarnya.


Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme. Suasana kebersamaan dan semangat positif terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Para siswa tampak menikmati setiap tantangan yang diberikan, sekaligus mempererat persaudaraan di antara mereka.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai ketangguhan, kedisiplinan, dan kepemimpinan yang diperoleh dapat diterapkan siswa baik di lingkungan sekolah maupun kehidupan sehari-hari.

Jumat, 07 November 2025

Penyerahan Sertifikat Halal Self Declare oleh Pendamping Proses Produk Halal (PPH) Halal Center Cendekia Muslim Cabang Kota Malang

Malang, 7 November 2025 - Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menuju produk yang aman, berkualitas, dan sesuai syariat, Halal Center Cendekia Muslim Cabang Kota Malang melaksanakan kegiatan Penyerahan Sertifikat Halal Self Declare kepada sejumlah pelaku UMKM binaan.

Penyerahan dilakukan oleh Bapak Fadhlur Rahman, selaku Pendamping Proses Produk Halal (PPH) dari Halal Center Cendekia Muslim Cabang Kota Malang. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pendampingan proses sertifikasi halal melalui skema Self Declare yang difasilitasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI.

Pentingnya sertifikasi halal bagi UMKM tidak hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga sebagai strategi peningkatan kepercayaan konsumen.

“Melalui sertifikasi halal, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya. Pendampingan ini diharapkan mampu membantu UMKM naik kelas dan memperluas jangkauan pasar, baik di tingkat nasional maupun global,” ujar beliau.

Dengan adanya sertifikasi halal ini, diharapkan para pelaku UMKM semakin termotivasi untuk menghasilkan produk yang berkualitas, sehat, dan berkah bagi masyarakat.

Hari Belajar: Pelatihan Mendesain Presentasi dan Video Interaktif Berbantuan AI

Malang, 7 November 2025 - SMA Negeri 10 Kota Malang kembali menggelar kegiatan Hari Belajar yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kegiatan kali ini menghadirkan pemateri dari Binus University, Bapak Frederik Masri Gasa, dengan tema “Mendesain Presentasi dan Video Edukatif dengan Bantuan AI.”

Acara dilaksanakan secara luring dan daring (hybrid) di aula SMA Negeri 10 Kota Malang. Selain guru-guru dari SMA Negeri 10 Kota Malang, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah lain, antara lain SMA Surya Buana Malang, SMA Negeri Tanjung Palas (melalui Zoom), serta SD Pekkabata (melalui Zoom).


Dalam pemaparannya, Bapak Frederik Masri Gasa menjelaskan berbagai strategi dan praktik terbaik dalam memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, khususnya dalam pembuatan presentasi interaktif dan video edukatif yang menarik serta mudah dipahami siswa.

Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme. Para peserta aktif bertanya dan mencoba langsung beberapa fitur AI yang diperkenalkan, seperti desain otomatis, pembuatan skrip pembelajaran, dan penyusunan storyboard video dengan bantuan AI.

“Kegiatan ini menjadi wujud nyata semangat Guru Belajar, bahwa guru perlu terus mengembangkan diri agar pembelajaran semakin kreatif, relevan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.”

Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru mampu mengintegrasikan teknologi AI secara efektif dalam proses pembelajaran sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik, interaktif, dan bermakna bagi siswa.

Kamis, 06 November 2025

LATIHAN SOAL

 SOAL PELUANG





  • Dalam ruang tunggu, terdapat tempat duduk sebanyak kursi yang akan diduduki oleh 5 pemuda dan 4 pemudi. Banyak cara duduk berjajar agar mereka dapat duduk selang-seling pemuda dan pemudi dalam satu kelompok adalah ...
  •  Dari angka-angka : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak ada angka yang berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 320 adalah ...
  •  Ada 7 orang anak akan foto bersama tiga-tiga di tempat penobatan juara I, II, dan III. Jika salah seorang diantaranya harus selalu ada dan selalu menempati tempat juara I, maka banyak foto berbeda yang mungkin tercetak adalah ...
  • Dari 15 calon pengurus PMR akan dipilih ketua, sekretaris, dan bendahara. Banyak cara memilih pengurus PMR adalah ...
  • Seorang siswa diwajibkan mengerjakan 12 dari 15 soal, tetapi nomor 1 sampai 6 wajib dikerjakan. Banyak pilihan yang harus diambil siswa tersebut adalah ...
  • Setiap 2 warna yang berbeda dicampur dapat menghasilkan warna baru yang khas. Banyak warna baru yang khas apabila disediakan 5 warna yang berbeda adalah ...
  • Sebuah kotak berisi 6 bola putih dan 7 bola biru. Dari dalam kotak diambil 3 bola sekaligus, banyak cara pengambilan sedemikian hingga sedikitnya terdapat 2 bola biru adalah ...
  • Diketahui 9 titik dan tidak ada 5 titik atau lebih segaris. Banyak segitiga yang dapat dibentuk dari titik-titik tersebut adalah ...

Silakan kirim jawaban di kolom komentar

Jumat, 31 Oktober 2025

Hari Belajar Guru Berbagi Praktik Baik di SMA Negeri 10 Kota Malang "Pembuatan Game Berbasis AI dalam Pembelajaran"

Kota Malang, 31 Oktober 2025 - Suasana semangat dan antusiasme guru-guru SMA Negeri 10 Kota Malang dan SMA Surya Buana tampak jelas dalam kegiatan Hari Belajar Guru Berbagi Praktik Baik yang diselenggarakan pada setiap hari jum’at. Kegiatan ini di isi oleh pemateri Fadhlur Rahman, M.Pd., yang membawakan topik menarik berjudul “Pembuatan Game Berbasis AI dalam Pembelajaran.”

Melalui kegiatan ini, para pendidik diajak untuk mengeksplorasi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam proses belajar mengajar, khususnya melalui pengembangan game edukatif yang interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Dalam sesi berbagi praktik baik tersebut, Fadhlur Rahman, M.Pd. memberikan panduan praktis mengenai bagaimana guru dapat menggunakan platform digital seperti Canva dan teknologi AI untuk merancang game edukatif yang relevan dengan kurikulum. Para peserta juga berkesempatan untuk mencoba langsung membuat prototipe game sederhana berbasis pembelajaran aktif.

Kegiatan berjalan dengan hangat dan inspiratif. Sambutan dari para guru peserta begitu positif, mencerminkan semangat kolaboratif dan keinginan untuk terus berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif.


“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini karena terus membuka wawasan bagi guru untuk memanfaatkan teknologi AI dalam kelas. Pembelajaran kini bisa lebih menarik dan bermakna,”.

Melalui kegiatan ini, SMA Negeri 10 Kota Malang menunjukkan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kompetensi guru dan penerapan teknologi dalam dunia pendidikan. Semoga praktik baik ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mewujudkan pembelajaran abad ke-21 yang adaptif dan inovatif.

Selasa, 28 Oktober 2025

Sumpah Pemuda dan Adab di Era Digital

Setiap kali tanggal 28 Oktober tiba, bangsa Indonesia kembali mengenang sebuah momen penting yang menjadi tonggak persatuan - Sumpah Pemuda 1928. Ikrar yang lahir dari keberanian dan tekad anak muda saat itu bukan hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga sumber inspirasi yang tak lekang oleh waktu. Para pemuda dari berbagai suku, bahasa, dan latar belakang bersatu dengan satu cita-cita luhur "membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat".

Namun, hampir satu abad setelah ikrar itu diucapkan, tantangan bagi generasi muda telah berubah. Kita tidak lagi berhadapan dengan penjajahan fisik, tetapi dengan krisis moral dan adab di era digital. Dunia maya yang menawarkan kebebasan tanpa batas sering kali menjebak generasi muda dalam euforia kebebasan tanpa tanggung jawab. Teknologi yang seharusnya menjadi sarana untuk menebar kebaikan dan pengetahuan, justru kerap digunakan untuk menyebarkan kebencian, hoaks, atau sekadar mencari sensasi sesaat.

Di tengah derasnya arus informasi, banyak yang cerdas secara akademik namun kehilangan arah secara etik. Inilah yang disebut krisis adab - ketika kepintaran melampaui kebijaksanaan, dan kebebasan tidak lagi dibarengi dengan kesantunan. Padahal, adab adalah dasar dari peradaban. Tanpa adab, ilmu kehilangan makna; tanpa etika, teknologi menjadi bumerang.

Generasi muda sebagai pewaris cita-cita Sumpah Pemuda memiliki tanggung jawab besar untuk mengembalikan nilai-nilai moral. Semangat pemuda 1928 seharusnya tidak hanya dikenang, tetapi dihidupkan kembali dalam perilaku nyata, berani berpikir kritis tanpa menghina, berani berbeda tanpa merendahkan, dan berani bersuara tanpa kehilangan sopan santun. Di era digital, menjadi pemuda beradab adalah bentuk perjuangan baru - perjuangan melawan ego, kebencian, dan kemalasan berpikir.

Menjadi pemuda Indonesia hari ini berarti siap memikul tanggung jawab moral untuk menjaga peradaban bangsa. Menggunakan teknologi dengan bijak, menulis dengan empati, berbicara dengan hormat, dan berperilaku dengan tanggung jawab. Sumpah Pemuda bukan lagi sekadar sejarah yang dibacakan dalam upacara, tetapi jiwa yang hidup di setiap tindakan dan keputusan anak muda yang mencintai negerinya.

“Bangsa ini tidak akan runtuh karena kurangnya teknologi, tetapi karena hilangnya adab generasi mudanya.”

Marilah generasi muda Indonesia kembali menyalakan semangat itu - bukan hanya di ruang kelas atau media sosial, tetapi dalam cara kita berpikir, berperilaku, dan menghargai sesama. Jadilah generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga santun. Karena dari tangan pemuda yang berilmu dan beradab, masa depan bangsa ini akan tetap beradab pula.

Senin, 27 Oktober 2025

Krisis Adab di Era Digital

Kondisi saat ini di zaman di mana kecanggihan teknologi melaju begitu cepat, tetapi sayangnya tidak selalu diikuti dengan kemajuan akhlak. Generasi yang kini berusia remaja tumbuh dalam dunia serba digital, di mana layar ponsel sering kali lebih menarik daripada sapaan orang tua atau guru. Namun di balik kecerdasan digital mereka, muncul kekhawatiran besar: penurunan adab dan krisis moralitas.

Sering kita menyaksikan bagaimana perubahan perilaku ini tampak di sekolah-sekolah "tidak semua anak, melainkan sebagian besar". Siswa lebih berani berbicara tanpa izin, menantang argumen guru, bahkan terkadang menganggap etika sebagai hal sepele. Media sosial pun menjadi tempat di mana bahasa sopan berganti dengan sindiran, dan kejujuran tergeser oleh pencitraan.

Penyebabnya tidak sederhana. Arus informasi yang tanpa batas telah menjadikan media digital sebagai “guru kedua”, yang sayangnya tidak selalu mengajarkan kebenaran dan kebaikan. Banyak anak lebih mengenal influencer daripada tokoh teladan, lebih hafal tren viral daripada nilai-nilai moral.

Namun saya percaya, semua ini belum terlambat untuk diperbaiki. Sekolah dan keluarga perlu kembali berkolaborasi menanamkan nilai-nilai dasar: menghormati yang lebih tua, berbicara dengan santun, dan bertanggung jawab atas ucapan maupun tindakan. Pendidikan karakter tidak boleh hanya menjadi slogan di dinding kelas, tetapi harus dihidupkan melalui teladan dan kebiasaan.

Kita harus mengingat kembali pesan para ulama dan pendidik terdahulu:

“Ilmu tanpa adab adalah kesesatan, dan adab tanpa ilmu adalah kelemahan.”

Anak saat ini"2025" memiliki potensi luar biasa - mereka kreatif, adaptif, dan cepat belajar. Namun semua itu akan sia-sia tanpa landasan adab. Mari kita kembalikan pendidikan kepada ruhnya: membentuk manusia berilmu yang beradab. Karena bangsa yang besar tidak hanya diukur dari kemajuan teknologinya, tetapi dari tinggi rendahnya budi pekerti generasinya.

Minggu, 26 Oktober 2025

Ketika Tong Kosong Ingin Terlihat Bergema: Krisis Apresiasi dalam Kepemimpinan

Dalam dinamika sebuah tim, kehadiran pemimpin seharusnya menjadi sumber inspirasi, bukan sekadar simbol otoritas. Namun, di beberapa lingkungan kerja dan organisasi, muncul fenomena yang cukup menyedihkan: pemimpin yang lebih sibuk terlihat “memimpin” daripada benar-benar memimpin.

Mereka sering tampil di depan dengan kata-kata besar, tetapi minim tindakan nyata. Saat anggota tim bekerja keras mencapai target, penghargaan yang semestinya diberikan justru diabaikan. Alih-alih memberi apresiasi, sang pemimpin lebih memilih menonjolkan dirinya sendiri di hadapan atasan atau publik - seolah keberhasilan tim adalah hasil kerja tunggalnya.

Sikap seperti ini menciptakan efek domino yang berbahaya. Anggota tim merasa tidak dihargai, motivasi menurun, dan budaya kerja kolaboratif tergantikan oleh rasa enggan dan apatis. Dalam jangka panjang, tim kehilangan semangat inovatifnya karena tidak ada lagi ruang untuk pengakuan dan kepercayaan.

Padahal, pemimpin sejati bukanlah yang hanya bicara tanpa tau apa yang menjadi hambatan. Ia bukan hanya mengarahkan, tetapi juga menumbuhkan. Ia memahami bahwa apresiasi sederhana bisa menjadi bahan bakar semangat yang luar biasa bagi anggotanya.

"Sudah saatnya setiap pemimpin bercermin"
Apakah saya benar-benar memimpin, atau hanya berusaha terlihat seperti pemimpin?

Karena, sebagaimana pepatah lama mengatakan - tong kosong memang nyaring bunyinya, tetapi tidak pernah mampu mengisi dahaga kemajuan sebuah tim.

Rabu, 22 Oktober 2025

Munaqosyah 2 Metode Al Bayan Lil Muslimin: Wujud Pembelajaran Al-Qur’an yang Berkelanjutan


Malang, 16 Oktober 2025
 - SMA Surya Buana Malang kembali melaksanakan kegiatan Munaqosyah 2 sebagai bagian dari program pembelajaran metode Al Bayan Lil Muslimin dengan Rasm Utsmani standar Madinah. Kegiatan ini merupakan tahap evaluasi penting bagi para peserta didik yang akan naik dari Jilid 2 ke Jilid 3, sebagai bentuk kelanjutan dalam memperdalam kemampuan membaca dan melafalkan Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Para peserta dari halaqah Ustadzah Fifi dan Ustadzah Aditya maju satu per satu untuk diuji kemampuan bacaannya di hadapan penguji. Munaqosyah ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga sebagai sarana pembinaan karakter dan pembiasaan membaca Al-Qur’an secara tartil.

Penilaian serta bimbingan langsung diberikan oleh Ust. Ahmad Zain Fuad, S.Si., S.Pd., M.Pd., yang memberikan apresiasi atas kesungguhan para peserta. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam menjaga kualitas bacaan agar semakin fasih dan sesuai dengan kaidah tajwid serta makhraj huruf yang benar.

“Dengan adanya munaqosyah seperti ini, para siswa diharapkan lebih mantap dan percaya diri dalam membaca Al-Qur’an, serta siap melanjutkan ke tingkat berikutnya,” ujar Ust. Ahmad Zain Fuad.

Kegiatan Munaqosyah 2 ini berlangsung dengan lancar, tertib, dan penuh keberkahan. Melalui kegiatan rutin seperti ini, SMA Surya Buana Malang terus berkomitmen untuk menumbuhkan generasi Qur’ani yang cerdas, berakhlak mulia, dan cinta terhadap Al-Qur’an.

Penanaman Pohon untuk Lingkungan yang Asri dan Edukatif di SMA Surya Buana Malang

Malang, 21 Oktober 2025 - Dalam upaya mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, rindang, dan edukatif, SMA Surya Buana Malang mengadakan kegiatan penanaman pohon di area sekolah. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Drs. Tri Suharno, M.Pd (de facto) bersama sebagian guru dan karyawan.

Sebanyak 26 pohon ditanam dalam kegiatan tersebut, terdiri atas 23 pohon Tabebuya, 2 pohon Mangga Gadung, dan 1 pohon Sukun. Pemilihan jenis tanaman dilakukan dengan pertimbangan manfaat lingkungan sekaligus nilai edukatif bagi siswa.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi siswa tentang pentingnya menjaga alam dan mengenal jenis tanaman produktif,” ujar Drs. Tri Suharno, M.Pd.

Selain berfungsi untuk mewujudkan kerindangan dan kesejukan lingkungan sekolah, beberapa tanaman yang bersifat produktif seperti mangga dan sukun juga diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran biologi dan lingkungan hidup. Dengan demikian, siswa dapat mempelajari proses pertumbuhan, ekosistem, serta manfaat tanaman secara langsung.

Kegiatan penanaman ini juga menjadi bagian dari program "Sekolah Berbudaya Lingkungan" yang sedang digalakkan oleh SMA Surya Buana Malang, sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian alam dan penguatan karakter peduli lingkungan bagi seluruh warga sekolah.

SMA Surya Buana Malang Gelar Supervisi Pembelajaran Mendalam Perdana


Malang, 13 Oktober 2025 — SMA Surya Buana Malang melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran mendalam (deep learning) untuk pertama kalinya sejak diterapkannya kebijakan pembelajaran mendalam oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Kegiatan supervisi ini berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, 13–17 Oktober 2025. Pelaksanaan supervisi dipimpin langsung oleh Kepala SMA Surya Buana Malang bersama pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang–Kota Batu.

Supervisi ini bertujuan untuk memastikan implementasi pembelajaran mendalam berjalan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Kemendikdasmen, serta untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar di lingkungan sekolah.

Drs. Tri Suharno,M.Pd. Kepala de Facto SMA Surya Buana Malang menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal bagi sekolah dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif pada peserta didik. 

“Kami berharap supervisi ini dapat menjadi sarana refleksi dan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Pembelajaran mendalam bukan hanya tentang memahami materi, tetapi juga bagaimana siswa dapat mengaitkannya dengan kehidupan nyata,” ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, para guru mendapatkan pendampingan langsung dari pengawas dan kepala sekolah terkait penerapan prinsip-prinsip deep learning di kelas.  Supervisi ini diharapkan dapat mendorong inovasi pembelajaran di SMA Surya Buana Malang menuju pendidikan yang lebih bermakna dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa. (Zain)

PESONA TANAMAN TABEBUYA

Tabebuya dengan nama latin Handroanthus chrysotrichus dikenal sebagai tanaman hias yang memiliki daya tahan tinggi terhadap panas dan kekeringan. Asal tanaman tabebuya dari kawasan Amerika Selatan khususnya Brazil namun kini banyak dibudidayakan di kota-kota besar Indonesia. Ketahanannya terhadap panas dan minimnya perawatan membuat tabebuya cocok ditanam di daerah tropis seperti Indonesia.

Pesona tabebuya kadang masyarakat Indonesia menyebutnya "Sakura Tropis" biasanya pada pertengahan musim kemarau hingga awal musim hujan akan mekar secara serentak. Ketika itu terjadi, jalan-jalan utama atau daerah yang ditanami pohon tersebut menjadi lautan warna yang indah. Banyak warga yang memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto atau sekadar menikmati keindahan bunga yang berguguran seperti mimin hehehe. Tabebuya tidak hanya mempercantik lingkungan tetapi juga membantu meningkatkan kualitas udara.

Selain memiliki keindahan visual, tabebuya juga memberikan manfaat ekologis. Daunnya mampu menyerap polusi udara dan mengurangi suhu lingkungan disekitar. Dibalik pesona, tabebuya memiliki makna simbolis yang menarik. Di negara asal bunga ini melambangkan harapn, keteguhan, dan keindahan yang tumbuh dari kemudahan. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan semangat pelestarian alam dan kebersamaan. Saat Musim berbunga biasanya antara bulan April - Oktober, pohon ini bisa menggugurkan semua daunnya dan hanya menyisakan lautan bunga yang dikomentari mirip seperti pohon sakura di musim semi.



Sabtu, 24 Mei 2025

SENTUHAN HATI DI LAYAR SENTUH

Di era digital yang serba cepat ini, layar sentuh telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, tak terkecuali bagi anak-anak. Mereka lahir dan tumbuh besar di tengah gempuran informasi, hiburan, dan interaksi virtual. Sebagai orang tua, kita dihadapkan pada tantangan unik: bagaimana menavigasi dunia digital ini sambil tetap menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan koneksi emosional yang mendalam pada anak-anak kita? Judul "Sentuhan Hati di Layar Sentuh" bukan sekadar metafora, melainkan sebuah pengingat bahwa di balik dinginnya teknologi, sentuhan kasih sayang orang tua tetaplah esensi utama dalam mendidik generasi digital ini.

Jangan salah paham, teknologi bukanlah musuh. Ia menawarkan segudang manfaat, mulai dari akses tak terbatas ke informasi dan pembelajaran, hingga kemudahan berkomunikasi dan berkreasi. Namun, tanpa bimbingan yang tepat, paparan berlebihan pada dunia digital juga menyimpan potensi risiko, seperti kecanduan, kurangnya interaksi sosial nyata, hingga terpaparnya konten yang tidak sesuai. Di sinilah peran krusial orang tua untuk menghadirkan "sentuhan hati" dalam interaksi anak dengan layar sentuh.

Salah satu langkah awal adalah dengan menjadi teladan yang baik. Anak-anak adalah peniru ulung. Jika orang tua terlalu sering terpaku pada layar ponsel atau gawai, sulit rasanya mengharapkan anak untuk memiliki kebiasaan digital yang sehat. Cobalah untuk menetapkan "zona bebas gawai" di rumah, terutama saat makan bersama atau berinteraksi sebagai keluarga. Tunjukkan pada anak bahwa ada saat-saat di mana interaksi tatap muka dan perhatian penuh jauh lebih berharga daripada notifikasi yang berkedip.

Komunikasi terbuka adalah kunci lainnya. Alih-alih melarang secara membabi buta, ajaklah anak berdiskusi tentang apa yang mereka lakukan di dunia digital. Tanyakan tentang game yang mereka mainkan, video yang mereka tonton, atau teman-teman online mereka. Dengan menunjukkan minat dan rasa ingin tahu, Anda membuka pintu bagi anak untuk merasa nyaman berbagi pengalaman digital mereka, termasuk potensi masalah yang mungkin mereka hadapi seperti cyberbullying atau konten yang tidak pantas.

Menemani dan terlibat dalam aktivitas digital anak juga merupakan wujud kasih sayang. Cobalah sesekali bermain game bersama mereka, menonton video edukatif, atau bahkan belajar coding bersama. Keterlibatan aktif orang tua tidak hanya mempererat ikatan emosional, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memberikan panduan dan nilai-nilai positif secara langsung. Anda bisa menyelipkan diskusi tentang pentingnya menghormati orang lain secara online, berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi, dan membedakan antara fakta dan opini.

Menetapkan batasan yang jelas dan konsisten adalah bentuk kasih sayang yang terukur. Anak-anak membutuhkan struktur dan panduan, termasuk dalam penggunaan teknologi. Tentukan waktu yang wajar untuk bermain gawai, area di mana gawai tidak diperbolehkan (misalnya kamar tidur menjelang tidur), dan konsekuensi yang jelas jika aturan dilanggar. Batasan ini bukan untuk mengekang, tetapi untuk melindungi mereka dari dampak negatif penggunaan teknologi berlebihan dan membantu mereka mengembangkan kebiasaan digital yang sehat.

Mendorong aktivitas di dunia nyata adalah cara penting untuk menyeimbangkan kehidupan digital anak. Ajak mereka bermain di luar rumah, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau sekadar menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Pengalaman nyata dan interaksi sosial langsung sangat penting untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka. Tunjukkan bahwa dunia di luar layar sentuh juga menawarkan keseruan dan kebahagiaan yang tak kalah menarik.

Lebih dari sekadar aturan dan batasan, menunjukkan empati dan pengertian terhadap dunia digital anak juga penting. Akui bahwa bagi mereka, dunia digital adalah bagian dari realitas mereka. Cobalah untuk memahami mengapa mereka begitu tertarik dengan game tertentu atau platform media sosial. Dengan menunjukkan empati, Anda membangun jembatan komunikasi yang lebih kuat dan membuat anak merasa didengarkan dan dihargai.

Di era digital ini, mendidik anak memang membutuhkan pendekatan yang berbeda. Namun, satu hal yang tetap abadi adalah pentingnya sentuhan hati, kasih sayang, dan kehadiran orang tua. Dengan memadukan bimbingan yang bijak dalam penggunaan teknologi dengan fondasi kasih sayang yang kuat, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang cerdas, berempati, dan sukses, baik di dunia digital maupun di dunia nyata. "Sentuhan hati" orang tua adalah kompas yang akan memandu mereka menavigasi kompleksitas era digital ini dengan aman dan bermakna. 

Jumat, 18 April 2025

Petua Kehidupan

Malang 18 April 2025, Sebuah pertemuan santai penuh makna, Abah Sukri sosok sepuh yang dikenal bijak dan bersahaja di tengah guru/karyawan muda, menyampaikan sejumlah petuah kehidupan yang relevan dan menyentuh, khususnya bagi generasi muda. Dengan khasnya yang sederhana namun dalam makna, Abah mengingatkan pentingnya merenungi perjalanan hidup di dunia ini.

"Seberapa jauh atau banyak kalian berjalan di dunia ini untuk kehidupan?" tanya Abah pelan namun mengena. "Semakin jauh langkahmu, semakin banyak pula pelajaran yang bisa kau ambil dari perjalananmu. Pelajaran itu jangan hanya disimpan, tapi gunakanlah untuk belajar hidup di tengah masyarakat," lanjutnya.

Abah juga mengingatkan tentang pentingnya silaturahim. Mengutip sabda Rasulullah SAW, Abah berkata, "Jika kamu ingin panjang umur dan hidupmu penuh keberkahan, gunakanlah sebagian waktumu untuk menjaga silaturahim." Menurutnya, hidup ini bukan sekadar tentang mengejar dunia, tapi juga tentang merawat hubungan antar manusia.

Dalam konteks pendidikan, Abah mengangkat kembali posisi penting seorang guru. "Guru itu jujukan pitakon," katanya. “Kalau tidak tahu, ya takonono gurumu kae, sebab gurumu itu tempat bertanya, tempat mencari arah.” Beliau menekankan bahwa guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga penuntun dalam mencari makna dan kebenaran.

Tak lupa, Abah juga memberi wejangan untuk para pasangan muda dalam berumah tangga. Beliau berpesan agar suami dan istri tidak saling menyalahkan. “Dalam rumah tangga, jangan saling tunjuk kesalahan. Jangan juga berlebihan dalam segala hal. Sederhana itu menenangkan,” ujarnya dengan senyum teduh.

Petuah Abah Sukri ini menjadi pengingat bahwa dalam menjalani hidup, baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun dalam keluarga, kebijaksanaan adalah kompas utama. Nilai-nilai luhur seperti silaturahmi, penghormatan pada guru, dan kesederhanaan dalam rumah tangga adalah bekal yang tak lekang oleh zaman.

#nasihat hidup #motivasi kehidupan

Minggu, 13 April 2025

Apa arti kode di info GTK, mari pahami bersama bapak/ibu

Dalam proses verifikasi dan validasi data guru, Info GTK menjadi salah satu acuan penting yang sering digunakan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan. Namun, tak jarang muncul kebingungan terkait berbagai kode atau keterangan yang tercantum di dalamnya. Apa sebenarnya arti dari kode-kode di Info GTK? Mari kita pahami bersama, Bapak/Ibu, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan setiap informasi yang tersaji dapat dimaknai dengan benar.

 


1.      Kode 08 artinya SKTP sudah terbit dan statusnya Valid untuk mendapatkan pencairan TPG

2.      Kode 07 artinya menunggu penerbitan SKTP, namun status nya valid sehingga bisa mendapatkan TPG

3.      Kode 16 artinya menunggu pengusulan oleh operator simtun, namun statusnya sudah valid untuk mendapatkan TPG

4.      Kode 01 artinya beban mengajar tidak terdeteksi atau mengajar tidak linier dengan sertifikat pendidik

5.      Kode 02 artinya beban mengajar tidak memenuhi syarat untuk TPG

6.      Kode 04 artinya tidak memenuhi syarat TPG

7.      Kode 06 artinya Guru sertifikasi tercatat tidak aktif atau induk bukan dibawah naungan Kemdikbud

8.      Kode 17 artinya guru sertifikasi tidak aktif permanen

9.      Kode 19 artinya guru mengajar sertifikasi nya tidak valid dengan sertifikat pendidik

10.  Kode 99 artinya guru sertifikasi di luar naungan Kemdikbud

11.   Kode 13 artinya sedang proses validasi (pengusulan SKTP menunggu validasi rekening)

 https://info.gtk.dikdasmen.go.id/

#pencairan tpg #ppg